Ikhtisar Ihya Ulumuddin Imam al-Ghazali
karangan Sa’id Hawa
Bagian 1: Adab dan
tugas murid
1. Mensucikan jiwa
dari akhlak yang hina dan sifat tercela (musyrik itu najis: at-Taubah 28)
2. Mengurangi
keterikatan dari dunia yang melalaikan hati (one heart: Al-Ahzab 4)
3. Tidak sombong
kepada guru (As-Sya’bi memberikan kuda Zaid bin Tsabit stelah dia menshalatkan
jenazah, Ibnu Abbas menghampiri dan menuntun kuda tersebut, Zaid melarang tapi
Ibnu Abbas menjawab: “beginilah kami diperintahkan untuk berbuat kepada ulama”.
Zaid lalu mencium tangan Ibnu Abbas dan berkata: “beginilah kami diperintahkan
untuk memperlakukan kerabat Nabi kami Shalallau alaihi wa sallam”.
4. Menekuni ilmu
mulai dari tahap awal dan menghindari belajar tentang perbedaan pendapat dan
pertentangan dalam ilmu yang dikaji.
5. Berusaha
menekuni berbagai disiplin ilmu agama, jika tidak sanggup maka kuasai ilmu-ilmu
yang terpenting saja.
6. Tidak sekaligus
menekuni seluruh ilmu, tapi bertahap dimulai dari yang paling penting terutama
ilmu akhirat (akidah, ibadah, syariah, akhlak)
7. Tidak
tergesa-gesa masuk ke ilmu baru sebelum matang di ilmu yang dipelajari
sebelumnya.
8. Mengetahui ilmu
mana yang lebih diprioritaskan dipelajari, standarnya 1) mulianya hasil, 2)
kekuatan dalil yang memerintahkannya.
9. Memperindah
akhlak dan tidak meremehkan ilmu-ilmu yang fardhu kifayah dipelajari. (Allah
tinggikan orang berilmu dan beriman beberapa derjat: Al-Mujadalah 11)
Tugas pengajar
1. Belas kasih
kepada murid (Rasulullah mengumpamakan beliau bapak dari para shahabat)
2. Meneladani
Rasulullah yaitu ikhlas dan tidak mengharapkan imbalan duniawi dalam mengajar.
3. Selalu
menasehati murid untuk belajar demi taqarrub pada Allah
4. Mencegah murid
dari akhlak tercela dengan sindiran halus atau kata-kata bijak penuh kasih
sayang
5. Jika hanya
menguasai beberapa ilmu, jangan menjelek-jelekkan ilmu lain karena dianggap
tidak penting
6. Mengajarkan
murid sesuai dengan tingkat pemahaman mereka dan bertahap menambahkan ilmu.
7. Jika ada murid
yang terbatas kemampuannya, hendaknya menyesuaikan dengan apa yang bisa
dipelajarinya dan menyampaikan yang penting-penting saja.
8. Mengamalkan
ilmunya dan meneladankan dengan praktek (Ahlu Kitab hanya menyuruh tapi tidak
melakukan: Al-Baqarah 44)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar