Minggu, 11 Oktober 2015

TANGGUNGJAWAB BUNDO KANDUANG MENDIDIK REMAJA MUSLIM

TANGGUNGJAWAB BUNDO KANDUANG MENDIDIK REMAJA MUSLIM*

Oleh: Dwi Sukmanila Sayska, MIS

Allah berfirman: Kalian umat terbaik yang Allah utus untuk sekalian manusia, kalian beramar ma’ruf nahi munkar dan beriman pada Allah...

Jika ingin menjadi umat terbaik yang bisa membangun generasi terbaik maka haruslah beriman dan melakukan amar ma’ruf nahi munkar. Bundo kanduang – limapapeh / tiang rumah gadang: punya peran strategis untuk amar ma’ruf nahi munkar dan menanamkan keimanan ini. Baik di lingkungan dalam keluarga, kaum dn masyarakat karena bundo kanduang diberi amanah di bidang pendidikan, sosial, ekonomi dan pemerintahan dalam budaya Minangkabau. Di zaman dahulu bundo kanduang telah membuktikan pengaruhnya yang besar dalam kemajuan masyarakat.

Jika Aceh punya Cut Nyak Dien dan Cut Meutia, dan Jawa punya Kartini, maka Minang juga punya srikandi-srikandi pejuang di masanya:
1.      Siti Manggopoh (1880-1960)=> berjuang angkat senjata melawan Belanda atas kebijakan pajak/  belasting yang memberatkan masyarakat di Agam.
2.      Rohana Kudus (1884 – 1972) =>mendirikan Kerajinan Amai Setia untuk membangun ekonomi masyarakat, dan tahun 1912 mendirikan surat kabar pertana khusus perempuan: Sunting Melayu
3.      Rahmah El-Yunussiyah (1990-1969) => mendirikan sekolah khusus perempuan Diniyyah Puteri tahun 1923 dan menyampaikan petisi ke pemerintah Jepang untuk tidak mempekerjakan wanita Minang sebagai pelacur pada masa pendudukan (1945-1948). Tahun 1960 Syekh Al-Azhar Mesir berkunjung ke Padang Panjang studi banding Diniyah Putri karena di Arab pun belum ada sekolah khusus perempuan, dan dibukalah Al-Azhar Putri 1969.
4.      Rasuna Said (1910 – 1965) aktif di partai politik memperjuangkan kemerdekaan Indonesia, mejadi anggota dewan Perwakilan Sumatera dan mendirikan majalah Menara Puteri.

Mereka telah berjuang di masanya, menjawab tantangan dan problem kala itu dengan membangun generasi. Maka tugas kita sekaranglah untuk melanjutkan estafet itu, meskipun harus menghadapi masalah yang jauh berbeda karena kecanggihan teknologi sehingga menciptakan dunia maya yang tanpa batas, menyebarkan informasi dan gaya hidup barat dengan begitu cepat dan tidak terdeteksi di dunia nyata. Dewasa ini masalah generasi muda yang harus menjadi perhatian serius Bundo Kanduang setidaknya ada 3: akhlak, narkoba dan pergaulan bebas.

Dalam Al-Quran Allah bahkan juga telah mewasiatkan 15 abad yang lalu dalam surat At-Tahrim ayat 6: Jagalah dirimu dan keluargamu dari api neraka yang bahan bakarnya adalah manusia dan batu. Dalam surat-surat fase Makkah juga digambarkan betapa dahsyatnya perhitungan Allah di hari kiamat, sehingga seorang anak akan lari dari saudaranya,  ibunya dan bapaknya karena takut dimintai tanggungjawab, seorang suami akan lari dari istrinya, dan sahabat dekat akan saling bertikai di hadapan Allah. Tidak bis asaling bersekongkol untuk menghindar dair azab Allah yang sangat dahsyat. Betapa berat pertanggungjawaban yang harus kita hadapi di hadapan Allah nanti. Maka sudahkah kita melakukan hal-hal terbaik agar semua pertanyaan Allah kelak tentang keluarga kita, dapat dipertanggungjawabkan dengan semestinya?

Maka untuk menjadikan anak-anak kita muslim yang kuat, mari kita kembali ke Al-Quran, bagaimana seharusnya mendidik remaja putra dan putri kita. Allah telah mengkhususkan sebuah surat dalam al-Quran sesuai dengan nama seorang tokoh yang shaleh di zaman dahulu, ahli ibadah dan ahli ilmu yaitu Luqmanul Hakim. Rasulullah pun bersabda: Setiap anak dilahirkan dalam kondisi fitrah, maka ortunya yang menjadikannya Yahudi, Nashrani dan Majusi.

Mendidik remaja tidak sama seperti mendidik anak yang belum baligh. Remaja masa awal-awla dewasa, punya banyak perubahan fisik maupun mental. Lebih pemalu dan ragu-ragu, takut akan masa depan, sangat memikirkan pendapat orang lain tentang dirinya. Jika orang tua tidak mendekati, maka ia akan semakin jauh dan

Penanaman nilai seorang Lukman kepada anaknya hendaknya menjadi contoh teladan bagi kita berdasarkan surat Luqman ayat 11-19:
1.      Kuatkan Iman pada anak
a.      Hindarkan dari kemusyrikan: Allah tak ampuni dosa syirik dan ampuni dosa lain sebanyak apapun.
b.      Muqarabatullah: Allah Maha Melihat, Mendengar dna Tahu apa yang terlintas di hati sekalipun. Apa yang ada di langit dan di bumi semua Allah awasi! Pupuk rasa takut akan azab dan harap akan rahmat.
2.      Tanamkan bakti pada orang tua
a.      Perjuangan ortu melahirkan menyusui, merawat dan membesarkan
b.      Ridha Allah ada pada ridha orang tua. Tapi jangan jadi ortu durhaka yang menelantarkan anak-anaknya.
c.       Doa anak = Allah sayangi ortu mereka sebagaimana ortu menyayangi mereka waktu kecil. Sudahkah kita sempurnakan kasih sayang pada anak-anak kita?
3.      Didik anak beribadah sejak dini
a.      Shalat: ajarkan dan biasakan sejak umur 7 tahun, pukul jika tidak mau di umur 10 tahun. Rasulullah juga bersabda: Beda mukmin dan kafir adalah shalat. Dalam al-Quran: irikanlah shalat karena shalat mencegah perbuatan keji dan munkar. Maka shalat menjadi benteng agar mereka kuat menghadapi problematika di zamannya.
b.      Membaca Al-Quran: Al-Quran adalah obat/penawar bagi penyakit dalam hati. Ketahuilah dengan mengingat Allah hati menjadi tenang. Zikir paling utama adalah membaca Al-Quran. Rasulullah bersabda: Orang terbaik adalah yang belajar al-Quran dan mengajarkannya. Di hadis lain: Bacalah Al-Quran karena Al-Quran jadi syafaat bagi pembacanya di hari kiamat. Hadis: Org yang mambaca al-Quran dan mengamalkannya kelak di akhirat kedua ortunya diberi mahkota yang bersinar  lebih baik dari matahari di dunia.
4.      Biasakan akhlak mulia
a.      Sabar. Minta tolonglah pada Allah dengan sabar dan shalat.
b.      Jangan sombong, kamu tak dapat setinggi langit dan tak dapat menembus bumi. Sombong adalah selendang Allah, yang mengambilnya tidak akan mencium bau syurga.
c.       Berjalan dan berbicara dengan sederhana.
d.      Jauh dari sarana menuju zina: menundukkan panadangan mata, menutup aurat dengan sempurna dan bergaul dengan lawan jenis sesuai syariat dan norma.

Dengan 4 poin ini kita bisa membentuk karakter anak menjadi muslim yang tangguh, tidak terpengaruh budaya barat dan pergaulan buruk dimanapun dan kapanpun dia berada. Namun yang paling penting diingat bahwa mendidik remaja berbeda dengan mendidik anak-anak. Imam Ali pernah berkata mendidika anak 0-7 perlakukan bak raja. 7-14 bagai tawanan, dan 14-21 tahun jadilah sahabat.

Kita tutup dengan kisah menarik zaman Rasulullah ketika seorang pemuda minta diberi dispensasi untuk tetap berzina karena dia tidak mampu menahan hawa nafsunya. Apakah Rasulullah langsung murka dan mengusirnya? Tidak! Rasulullah mencontohkan bagaimana cara menghadapi kenakalan remaja, yaitu bicara dari hati ke hati layaknya sahabat. Rasulullah tanyakan padanya: apakah engkau redha jika zina itu dilakukan terhadap saudara perempuanmua? Dia menjawan tidak. Terhadap bibimu? Dia jawab tidak. Terhadap ibumu? Dia jawab tidak. Maka sambil menangis dia mengakui kesalahannya dan minta didoakan oleh Rasulullah agar dia bisa mengekang nafsunya, lalu Rasulullah doakan sehingga dia tidak lagi pernah berzina.

Betapa indah teladan Rasulullah ini jika kita praktekkan juga dalam mengahadapi remaja kita sekarang ini.

*Ringkasan materi yang disampaikan pada kajian Bundo Kanduang Minang Saiyo Takengon.

Sabtu, 28 Maret 2015

TAZKIYATUNNAFS (2)

Ikhtisar Ihya Ulumuddin Imam al-Ghazali
Oleh Sa’id Hawa

diringkas oleh: Dwi Sukmanila Sayska

BAGIAN 2: SARANA PENSUCIAN JIWA
1.      SHALAT
·         Al-Mukminun ayat 1: beruntung org mukmin yang khusyuk dlm shalatnya
·         Ilmu yang pertama kali dicabut adalah khusyuk
·         Shalat untuk mengingat Allah (Thaha 14)
·         Betapa banyak org shalat malam hanya dapat begadang saja (HR Ahmad)
·         Penyempurna batin dalam shalat
ü  Kehadiran hati
Ada keinginan kuat, yakin akhirat lebih baik, berusaha agr hati tidak berkeliaran dg urusan dunia. Tidak bisa = lemah iman.
ü  Kepahaman
Fokus memahami makna bacaan &gerakn.
ü  Penghormatan/takzim
Mengetahui kemuliaan Allah dan menyadari kehinaan diri.
ü  Takut karena hormat/haibah
Paham tentang kekuasaan dan azab Allah
ü  Harapan
Paham akan kasih sayang, ampunan, surga
ü  Rasa malu
Sadar akan kekurangan diri beribadah, keburukan batin dan rahasia2 diri.
·         Setiap orang diberi pahala sesuai usaha (Al-An’am 132)
·         Obat menghadirkan hati dalam shalat:
ü  Menjaga hal2 eksternal: menyingkirkan hal-hal yang akan teringat dalam shalat, memilih tempat yang tenang, tidak bergambar-gambar
ü  Mendisiplinkan internal hati untuk fokus pada gerakan dan bacaan shalat
Kehadiran hati di setiap gereakan shalat
1.      Ketika mendengar azan, bergegaslah lahir batin untuk memenuhinya, bayangkan panggilan kemenangan di hari kiamat.
2.      Ketika bersuci dan berwudhu, sucikan pula hati dengan taubat dan penyesalan serta tekad tidak akan mengulangi.
3.      Menutup aurat berarti menutup keburukan diri dari makhluk, maka hendaknya hapus pula semua keburukan batin dari Khaliq dengan penyesalan dan taubat
4.      Menghadap kiblat dan berdiri lurus berarti tidak boleh berpaling dari Baitullah, maka hadapkan hati fokus pada Allah, siap untuk khusyuk dalam smeua rangkaian shalat.

5.      Niat, bertekad memenuhi perintah shalat, menyempurnakannya dan mengikhlaskan semua pada Allah semata. Anggap ini shalat terakhir dalam hidup.
6.      Takbir, diucapkan lisan maka hati harus membenarkannya, hanya Allah yang Maha Besar, tidak ada urusan lain yang lebih besar presentasinya dari Allah.
7.      Doa iftitah, pengakuan bahwa menghadapkan wajah ke Allah, semua amal untuk Allah dan kita bukan orang musyrik. Jangan kata-kata saja! Ikuti dengan hati, munajat bukan palsu.
8.      Membaca al-Fatihah resapi setiap ayat, mulai syukur, penghormatan, takut, harap dan yakin akan pertolongan.begitu pula membaca ayat Al-Quran, jangan hanya kata-kata lisan, tapi hati lalai memahami.
9.      Ruku dan sujud adalah penghormatan dan pengagungan pada Allah. Tuluskan pengharapan, hinakan diri di hadapan-Nya.
10.  Ketika tasyahud, sempurnakan shalawat, hadirkan hati kepada Rasulullah karena beliau mendengar dan menjawabnya, berilah salam pada seluruh Nabi dan orang-orang shaleh.
11.  Setelah shalat, hadirkan rasa malu karena shalat belum begitu sempurna, takutlah jika tidak diterima shalat tsb tapi berharap akan kasih sayang Allah.

2.      Zakat
Syarat lahir batin:
1.      Niat ikhlas
2.      Bersegera setelah sampai haul
3.      Keluarkan seperti yang telah diperintahkan, jangan diganti uang atau benda lain.
4.      Tidak memindahkan zakat ke daerah lain sedangkan di daerah sendiri ada mustahiq
5.      Membagi kepada seluruh mustahiq
Adab-adab batin:
1.      Memahami kewajiban dan makna zakat:
1) komitmen tauhid, bahwa rela menyisihkan sebagian harta yang dicintai demi Zat yang paling dicintai.
2) mensucikan harta dan jiwa dari sifat kikir
3) syukur nikmat
2.      Menyegerakan penunaian
3.      Merahasiakan jika takut riya dan sum’ah
4.      Menampakkan jika akan memitovasi orang lain berbuat yang sama
5.      Tidak merusak pahalanya dengan mengungkit-ungkitnya dan menyakiti hati penerima.
6.      Menganggap kecil pemberian
7.      Memilih harta terbaik dan paling dicintai
8.      Mencari orang-orang terbaik di antara asnaf delapan (paling takwa, ahli ilmu, bertauhid, bukan peminta-minta, terbelenggu dari mencari nafkah baik karna sakit atau jihad,  utamakan kerabat)

3.      PUASA
Rahasia Puasa dan syarat-syarat batin
1.      Menundukkan pandangan
2.      Menjaga lisan
3.      Menahan pendengaran
4.      Menahan anggota tubuh dari dosa
5.      Tidak mengkonsumsi yang halal secara berlebihan
6.      Ketika berbuka takut dan harap ttg pahala puasanya

4.      Haji
Adab-adab dan amal batin
1.      Biaya halal
2.      Memperbanyak bekal tapi tidak boros
3.      Meninggalkan rafas, fusuq, jidal
4.      Berjalan kaki kalau sanggup dari Makkah-arafah-mina
5.      Tidak berhias, tampil dengan lusuh dan berdebu
6.      Menyemblih hewan kurban wlw tidak wajib
7.      Mengambil pelajaran di tempat-tempat mulia, merenungkan rahasia haji, napak tilas kehidupan Rasulullah dan selalu berdoa di tempat-tempat mustajab.
a.      Faham tentang manasik haji
b.      Rindu pada Baitullah dan Azam untuk meninggalkan keluarga dan semua urusan di tanah air
c.       Memutuskan berbagai keterikatan : pinjam meminjam, hutang dll
d.      Bekal halal dan memadai, perjalanan dg kendaraan ke luar negeri, seolah-olah perjalanan menuju akhirat
e.      Ihram dan talbiyah di miqat dengan suara keras dan penuh kekhusyukkan.
f.        Memasuki kota Makkah dan melihat Ka’bah, doakan keagungan untuk Baitullah, merasakan kehinaan diri, bersyukur telah menjadi tamu-Nya.
g.      Thawaf di sekeliling Ka’bah dengan pernuh takut dan harap, cinta pada Allah. Banyak zikir dan memabca Al-Quran, jangan menzhalimi orang lain
h.      Menyentuh Hajar Aswad, menempel di Multazam dan berdoa
i.        Sa’i antara Safa dan Marwa, renungi maknanya, hinakan diri di pekarangan rumah Allah, mengharap kasih sayang Allah
j.        Wukuf di padang arafah, merasakan keagungan Allah di tengah lautan manusia dari berbagai penjuru dunia mengumandangkan pengagungan yang sama dengan penuh semangat dan khusyuk, muhasabah diri, taubat, berharap pada Allah dengan sepenuh hati, berbaik sangka kepada Allah
k.       Melontar jumrah di Mina, mematuhi perintah Allah, benci akan semua godaan syetan
l.        Menyemblih kurban, dengan ikhlas dan utamakan hewan yang besar
m.    Ziarah ke Madinah, menemui Rasulullah dan mengucap salam padanya, napak tilas perjuangan beliau dan para shahabat dalam menegakkan Islam.
5. Membaca Al-Quran
1.      Memahami keagungan dan ketinggian firman Allah. (Al-Waqi’ah 77-79)
2.      Mengagungkan Zat Yang Berfirman yaitu Allah. (al-Furqan 1)
3.      Kehadiran hati & konsentrasi (al-Mukmin 13)
4.      Tadabbur/merenungkan makna (AnNisa 82)
5.      Tafahhum: mencari pemahaman yang tepat (Al-Kahf 109)
6.      Menghindari hambatan pemahaman (hanya fokus pada mahkaj huruf tanpa memikirkan makna, taklid pada mazhab tertentu, terus-menerus melakukan dosa dan menganggap makna-makna yang disampaikan mufassir sudah mencukupi semuanya) (Az-Zumar 9)
7.      Takhshish: menganggap bahwa ayat al-Quran khusus berbicara padanya  (Ali Imran 138)
8.      Ta-atstsur: terpengaruh dengan ragam ayat yang dibaca, jika tentang azab maka dengan sedih dan menangis begitu pula sebaliknya.
9.      Taraqqi: meningkatkan penghayatan seolah Allah berada di hadapannya. (al-Anfal 2: orang beriman jika dibacakan ayat Allah bergetar hatinya dan bertambah imannya)
10.  Tabarri: berlepas diri dari menganggap diri suci dan terpuji. Jika membaca ayat-ayat tentang orang mukmin dia membayangkan Rasulullah, para shahabat dan orang-orang shaleh sehingga berusaha menjadi seperti mereka, dan jika membaca ayat-ayat azab segera mohon ampun karena dia khawatir dialah yang dimaksud ayat. (An-Nisa 49)

6.      Zikir : ketahuilah dengan zikir pada Allah hati menjadi tenang (Ar-Ra’d 28)
·         Tekun (al-Muzammil 7-8)
·         Pagi dan petang (al-an’am 52, al-Insan 25-26, ar-Rum 17))
·         Sebelum shubuh dan malam (Qaf 34-35, at-Thur 48-49)
·         Sepertiga akhir malam (Az-Zariyat 17-18 )
·         Berdoa dg takut & harap (as-Sajadah 16)

7.      Tafakkur:
·         Alam semesta dan benda langit: Ali Imran 190-191, al-Anbiya 32, an-Naziat 27-28)
·         Bumi dan isinya, peternakan dan pertanian: (az-Zariyat 47-48, An-Nahl 65-69, Al-Qamar 19-20, al-Ghasyiyah 13-31).
·         Penciptaan diri (Az-Zariyat 21, ar-Rum 20, al-Mursaah 22, Yasin 77)

8.      Mengingat mati dan pendek angan-angan
·         Kematian adalah rahasia, selalu siap siaga (Luqman 34)
·         Jangan cinta dunia. Rasulullah bersabda: jika dunia dan isinya lebih mulia di sisi Allah dibading sayap lalat, pasti Allah tidak akan memberi rezki orang kafir.
·         Jangan menunda-nunda amal. Rasulullah bersabda: (1) jika pagi jagang tunngu sore tuk beramal, jika sore jangan tunggu pagi. (2) gunakan masa mudamu sebelum tua, saat sehat sebelum sakit, ketika kaya sebelum jatuh miskin, waktu luang sebelum sibuk, dan hidupmu sebelum matimu.

9.      Muraqabah, Muhasabah, Mujahadah dan Mu’aqabah
·         Muraqabah = merasa diawasi Allah (Al-‘Alaq 14). Ihsan dalam amal.
·         Muhasabah: introspeksi diri (al-Hasyar 18)
·         Mujahadah: bersungguh-sungguh beramal (at-Taubah 105)
·         Mu’aqabah= menghukum diri

10.  Amar ma’ruf Nahi Munkar dan Jihad.
·         AMNM = umat terbaik: Ali Imran 104 & 110
·         Jihad= jual beli dengan Allah: At-Taubah 111

11.  Berkhidmat dan Tawadhu’: al-Hijr 8 dan Luqman 18. Rasulullah bersabda: Sedekah tidak akan mengurangi harta, orang yang memberi maaf Allah tambah kemuliaannya dna seorang yang tawadhu akan diangkat derjatnya oleh Allah.
12.  Mengetahui dan menutup pintu-pintu syetan
·         Marah dan syahwat
·         Dengki dan tamak
·         Kenyang dengan makanan
·         Suka berhias dengan pakaian, perabotan dan rumah
·         Menjilat manusia
·         Tergesa-gesa dan tidak berhati-hati dalam urusan
·         Cinta harta
·         Pelit dan takut miskin
·         Fanatik buta terhadap mazhab
·         Mengajak orang azam memikirkan zat dan sifat Allah
·         Prasangka burut terhadpa kaum muslimin

13.  Mengenal penyakit hati dan penyembuhan dan kesehatannya: Jika keluarga, harta, pekerjaan dan rumah lebih dicintai dari Allah tunggulah keputusan Allah (At-Taubah 24). Doa kita selalu di surat al-Fatihah: minta ditunjuki jalan yang lurus. Jika beriman dan beramal shaleh maka istiqamahlah (Hud 112).
Cara mengenal aib diri:
·         Bertanya pada guru
·         Mencari teman yang jujur dan taat yang bisa menasehati dan memberi masukan.
·         Memanfaatkan lisan musuh yang mengkritiknya sebagai bahan perbaikan diri
·         Bergaul di tengah masayrakat, jika ada keburukan yang dia lihat terlebih dahulu dia mengevaluasi diri



RUTINITAS HARIAN IBADAH RAMADHAN 

Sepertiga malam Sampai Subuh

Ø  Upayakan  bangun di sepertiga malam terakhir yang istimewa. Laksanakan Qiyamullail meski hanya dua rakaat! Dan pada sebagian dari malam, maka sujudlah kepada-Nya pada bagian yang panjang di malam hari.” (QS. Al-Insan:26) “Sebaik-baik shalat setelah fardhu adalah shalat malam. ” (HR.Muslim). “Sedekah dan shalat seseorang di tengah malam dapat menghapuskan dosa sebagaimana air memadamkan api” (Hadist riwayat At-Tirmidzi) “Barangsiapa mendirikan shalat malam Ramadhan karena iman dan mengharap pahala (dari Allah) niscaya diampuni dosa-dosanya yang telah lalu. ” (Hadits Muttafaq ‘Alaih).
Ø Rasulullah menekankan“Carilahlailatul qadar pada sepuluh hari terakhir bulan Ramadhan.”(HR. Bukhari dan Muslim). Barang siapa yang beribadah pada malam ini dengan penuh keimanan dan mengharapkanpahala dari Allah maka dosa-dosanya yang telah lalu akan diampuni oleh-Nya(HR. Bukhari dan Muslim).
Ø   “Dan perintahkanlah kepada keluargamu untuk mendirikan shalat dan bersabarlah kamu dalam mengerjakannya. Kami tidak meminta rezeki kepadamu. Kamilah yang memberi rezki kepadamu”(QS.Thaha:132)
Ø  Barsahurlah, sebab sesungguhnya pada makan sahur itu ada berkahnya”(HR.Tirmidzi)
Ø Ikhlas puasa. “Barang siapa yang berpuasa Ramadhan dengan penuh keimanan dan mengharapkan pahala, maka akan dosanya yang telah lalu akan diampuni.” (HR. Bukhari dan Muslim)
Ø  Banyak beristghfar Mereka sedikit sekali tidur di waktu malam; dan di akhir-akhir malam mereka momohon ampun (kepada Allah)” (Adz-Dzaariyaat: 17-18). “Barangsiapa senantiasa beristighfar, niscaya Allah menjadikan untuk setiap kesedihannya kelapangan dan untuk setiap kesempitannya jalan keluar, dan akan diberi-Nya rezki dari arah yang tiada disangka-sangka. ” (HR. Abu Daud)
Ø Banyak berdo’a.“Dan Tuhanmu berfirman: Berdo’alah kepada-Ku, niscaya akan Kuperkenankan bagimu.” (Ghaafir: 60) “Allah Ta’ala turun ke langit dunia setiap malam sewaktu malam tinggal sepertiga bagian akhir, lantas berfirman, ‘Barangsiapa berdo’a akan Aku kabulkan. Barangsiapa yang memohon pasti Aku perkenankan. Barangsiapa minta ampun niscaya Aku mengampuninya, hingga terbit fajar. ” (HR. Muslim) “Sesungguhnya Allah membebaskan beberapa orang dari api neraka pada setiap hari di bulan Ramadhan,dan setiap muslim apabila dia memanjatkan do’a maka pasti dikabulkan.” (HR. Al Bazar)
Ø Membaca Al-Quran. Sesungguhnya Jibril ‘alaihis salam pada setiap malam di bulan Ramadhan selalu menemui Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam untuk membacakan Al-Qur’an baginya. (HR. Al-Bukhari dan Muslim). Puasa dan Al-Qur’an akan memberikan syafaat seorang hamba pada hari kiamat.Puasa berkata: “Ya Rabbi, aku mencegahnya dari makan dan minum di siang hari”, ِAl-Qur’ an juga berkata: “Aku mencegahnya dari tidur dimalam hari, maka kami mohon syafaat buat dia.”Beliau bersabda: “Maka keduanya dibolehkan memberi syafaat.” (HR Ahmad). “Orang yang membaca sebuah huruf dari Kitabullah (Al-Qur`an), maka ia memperoleh suatu kebaikan, sedang satu kebaikan itu akan dibalas dengan sepuluh kali lipat yang seperti itu. Saya tidak mengatakan bahwa alif lam mim itu satu huruf, tetapi alif adalah satu huruf, lam satu huruf dan mim juga satu huruf.” (HR Imam Tirmidzi)

Setelah Shalat Subuh

Ø  Berusahalah tidak tidur hingga terbit matahari. Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wa Sallam bersabda,”Barang siapa yang shalat subuh berjamaah, kemudian tetap duduk berdzikir sampai terbit matahari, kemudian shalat dua rakaat, maka ia seakan-akan memperoleh pahala haji dan umrah (HR.Tirmizi, dishahihkan Al-Albani). “Barangsiapa yang mengucapkan “Subhaanallaahi wabihamdihi” seratus kali setiap pagi dan sore, maka tidak akan datang pada hari kiamat orang yang bisa membawa (pahala) lebih baik daripada apa yang dia bawa, kecuali seseorang yang mengucapkan seperti apa yang dia ucapkan, atau lebih” (HR. Muslim)
Ø Bertaubat dan berdoa. Dan bertaubatlah kamu sekalian kepada Allah, hai orang-orangyang beriman supaya kamu beruntung. (An-Nuur: 31). “Hai orang-orang yang beriman, bertaubatlah kepada Allah dengan taubat yang semurni-murninya, mudah-mudahan Rabb kamu akan menghapuskan kesalahan-kesalahanmu dan memasukkan kamu ke dalam surga yang mengalir di bawahnya sungai-sungai.” (QS. At Tahrim: 8). “Dan barangsiapa mengerjakan kejahatan dan menganiaya dirinya sendiri, kemudian ia memohon ampun kepada Allah, niscaya ia mendapatiAllah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang. “(An-Nisa': 110). “Wahai sekalian manusia, bertaubatlah kepada Allah dan memohonlah ampun kepada-Nya. Sesungguhnya aku bertaubat dalam sehari sebanyak 100 kali “ (HR. Muslim).
Ø muraja’ah al-Quran.“Penghapal Al Quran akan datang pada hari kiamat, kemudian Al Quran akan berkata: Wahai Tuhanku, bebaskanlah ia, kemudian orang itu dipakaikan mahkota karamah (kehormatan), Al Quran kembali meminta: Wahai Tuhanku tambahkanlah, maka orang itu dipakaikan jubah karamah. Kemudian Al Quran memohon lagi: Wahai Tuhanku, ridhailah dia, maka Allah SWT meridhainya. Dan diperintahkan kepada orang itu: bacalah dan teruslah naiki (derajat-derajat surga), dan Allah SWT menambahkan dari setiap ayat yang dibacanya tambahan ni`mat dan kebaikan “.[HR. At Tirmizi]
Ø Shalatlah dua rakaat dhuha begitu matahari terbit. Abu Hurairah berkata:“Sahabatku (Rasulullah ) menasihatiku akan tiga hal (yang tidak akan pernah kutinggalkan hingga ku mati) : puasa tiga hari setiap bulan (puasa bhidh), dua raka’at shalat dhuha dan agar aku melaksanakan shalat witir sebelum tidur.” (HR. Bukhari dan Muslim). “Sesungguhnya Allah `Azza Wa Jalla berfirman, “Wahai anak Adam, cukuplah bagi-Ku empat rakaat di awal hari, maka Aku akan mencukupimu di sore harimu.” (HR. Ahmad, Tirmidzi, Abu Dawud dan Nasa’i)

Saat Beraktifitas

Ø Menjaga perbuatan dan lisan dari dosa. “Jika kamu menjauhi dosa-dosa besar di antara dosa-dosa yang kamu dilarang mengerjakannya, niscaya Kami hapus kesalahan-kesalahanmu (dosa-dosa kecilmu) dan Kami memasukkanmu ke tempat yang mulia (Surga). “(An-Nisaa': 31). “Puasa adalah perisai, bila suatu hari seseorang berpuasa, hendaknya ia tidak berkata buruk dan berteriak-teriak. Bila seseorang menghina atau mencacinya, hendaknya ia berkata ‘Sesungguhnya aku sedang puasa” (HR. Al- Bukhari, Muslim). “Barangsiapa tidak meninggalkan perkataan dan perbuatan dusta serta kedunguan maka Allah tidak butuh terhadap puasanya dari makan dan minum .(HR. Al-Bukhari, Ahmad dan lainnya). Betapa banyak orang puasa, bagian dari puasanya (hanya) lapar dan dahaga. ” (HR. Ahmad)
Ø  Minta ampun bila tersalah. Dan bersegeralah kamu kepada ampunan dari Tuhanmu dan kepada surga yang luasnya seluas langit dan bumi yang disediakan untuk orang-orang yang bertakwa, (yaitu) orang-orang yang menafkahkan (hartanya), baik di waktu lapang maupun sempit, dan orang-orang yang menahan amarahnya dan memaafkan (kesalahan) orang. Allah menyukai orang-orang yang berbuat kebajikan”. (Q.S. Ali Imran 133-134).
Ø Menuntut ilmu ikhlas karna Allah. “Barangsiapa yang berjalan untuk menuntut ilmu, niscaya Allah SWT memudahkan baginya jalan menuju Surga.” [HR. Muslim]. “Tidaklah berkumpul suatu kaum di salah satu rumah Allah seraya membaca kitab Allah dan mempelajarinya di antara mereka, kecuali turunlah ketenangan atas mereka, serta mereka diliputi rahmat, dikerumuni para malaikat dan disebut-sebut oleh Allah kepada para malaikat di hadapan-Nya. ” (HR. Muslim).

Pertengahan Siang

Ø  Berusahalah istirahat menjelang atau sesudah Zuhur sebagai simpanan energi untuk qiyamullail. “Bantulah (kekuatan fisikmu) untuk berpuasa di siang hari dengan makan sahur, dan untuk shalat malam dengan tidur siang ” (HR. Ibnu Khuzaimah)
Setelah Ashar
Ø Zikir sore.” Dan sebutlah nama Rabbmu pada (waktu) pagi dan petang. (QS. Al-Insan:25)
Ø Perbanyak shalawat. “Barangsiapa yang membaca shalawat kepadaku ketika pagi sepuluh kali dan ketika sore sepuluh kali maka dia akan mendapatkan syafa’atku pada hari kiamat.” (HR. Ath-Thabraniy)
Ø Memperbanyak sedekah. “Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam merupakan orang yang paling dermawan, dan beliau lebih dermawan sekali di bulan Ramadhan.” (HR. Bukhari dan Muslim). “Tidak boleh dengki kecuali dalam dua perkara, yaitu: orang yang dikaruniai Allah Al-Qur’an lalu diamalkannya pada waktu malam dan siang, dan orang yang dikaruniai Allah harta lalu diinfakkannya pada waktu malam dan siang” (Hadits Muttafaq ‘Alaih).
Ø Melayani kebutuhan keluarga. “Sebaik-baik wanita penunggang unta wanita Quraisy yg baik adl yg sangat penyayang terhadap anak ketika kecil dan sangat menjaga suami dlm apa yg ada di tangannya.” “Engkau sama dekatnya dengan Surga dan sama jauhnya dari Neraka sebagaimana dekatnya engkau dalam melayani suamimu”, dan dalam riwayat lain “suamimu adalah Surgamu atau Nerakamu”.“Seorang perempuan yang menegakkan sholat lima waktu, berpuasa di bulan Ramadan, dan mematuhi suaminya akan memasuki Surga melalui pintu mana saja dia suka”. (HR. Bukhari dan Muslim). (HR. Bukhari dan Muslim).

Setelah Maghrib

Ø Menyegerakan berbuka dengan korma dan air putih. “Manusia senantiasa dalam kebaikan, selama mereka menyegerakan berbuka dan mengakhirkan sahur . ” (HR. Al-Bukhari, Muslim dan At-Tirmidzi). “Makanlah, minumlah, berpakaianlah dan bersedekahlah tanpa disertai dengan berlebih-lebihan dan kesombongan. ” (HR. Abu Daud dan Ahmad)
Ø Berdoa dan bersyukur ketika berbuka. “Sesungguhnya orang-orang yang ber-puasa pada saat berbuka mempunyai waktu dimana do’anya tidak tertolak” (HR. Ibnu Majah). “Bagi orang yang berpuasa dua kegembiraan, kegembiraan ketika ia berbuka serta kegembiraan ketika ia menemui Rabbnya” (HR. Bukhari dan Muslim). “Sesungguhnya jika kamu bersyukur, pasti Kami akan menambah (nikmat) kepadamu, dan jika kamu mengingkari, maka sesungguhnya azab-Ku sangat pedih (QS Ibrahim:7).
Ø Lakukan shalat magrib dulu, baru lanjutkan dengan makanan berat. “tidaklah seseorang mendekatkan diri kepada-Ku dgn suatu amalan yang lebih Aku cintai daripada amalan yang Ku-wajibkan.” (HR. Bukhari)
Ø Menjamu orang lain berbuka. “Barangsiapa memberi makan kepada orang yang berpuasa maka baginya seperti pahala orang yang berpuasa itu tanpa mengurangi sedikitpun dari pahalanya. ” (HR. Ahmad dan At-Tirmidzi).

Setelah Isya

Ø  “Barangsiapa mendirikan shalat Isya’ dengan berjamaah; maka ia bagaikan melaksanakan shalat separuh malam; dan barangsiapa shalat shubuh berjamaah maka ia bagaikan shalat semalam suntuk. ” (HR. Muslim). “Sesungguhnya shalat yang terberat bagi orang-orang munafik adalah shalat Isya’ dan Shubuh, jika mereka mengetahui pahalanya, niscaya mereka mendatanginya kendatipun dengan merangkak.” (HR. Al-Bukhari dan Muslim).
Ø  ”Siapa saja yang shalat Tarawih bersama imam hingga selesai, akan ditulis baginya pahala shalat semalam suntuk.” (HR. Abu Daud, At-Tirmidzi, An-Nasai dan Ibnu Majah).
Ø Bersiap tidur dgn mengunci pintu dll. “Matikanlah lampu-lampu diwaktu malam jika kalian hendak tidur, dan tutuplah pintu-pintu, bejana serta makanan dan minuman kalian.” (HR. Bukhari dan Muslim)
Ø Muhasabah diri dan memaafkan kesalahan orang lain. “…Maka barang siapa yang memaafkan dan berbuat baik, maka pahalanya atas tanggungan Allah.” (Q.S.Asy-Syura : 40).“Rasulullah SAW bersabda, “wahai Uqbah, bagaimana jika ku beritahukan kepadamu tentang akhlak penghuni dunia dan akhirat yang paling utama? Hendaklah engkau menyambung hubungan persaudaraan dengan orang yang memutuskan hubungan denganmu, hendaklah engkau memberi orang yang tidak mahu memberimu dan maafkanlah orang yang telah menzalimimu.”(HR.Ahmad, Al-Hakim dan Al-Baghawy).
Ø Berzikir, membaca surat Sajadah, Al-Mulk, ayat kursi dan DOA TIDUR. Disebutkan bahwa Rasulullah shalallahu alaihi wassalam TIDAK TIDUR, sebelum membaca “Alif laam mim Tanzil..” (surat As-Sajadah) dan “Tabaarakalladzi biyadihil-mulk…” (surat Al-Mulk) “ (HR. At-Tirmidziy dan An-Nasa`i).

MAteri dikumpulkan oleh: Dwi Sukmanila Sayska