MEMBINA
SAKINAH, MAWADDAH DAN RAHMAH DALAM KELUARGA
BERDASARKAN AL-QURAN DAN SUNNAH
oleh: Dwi Sukmanila Sayska
oleh: Dwi Sukmanila Sayska
Allah berfirman dalam surat Ar-Rum
ayat 21: Dan di antara tanda-tanda Yang membuktikan kekuasaannya dan
rahmatNya, Bahwa ia menciptakan untuk kamu (Wahai kaum lelaki), isteri-isteri
dari jenis kamu sendiri, supaya kamu tenang dan hidup mesra dengannya, dan
dijadikannya di antara kamu (suami isteri) perasaan kasih sayang dan belas
kasihan. Sesungguhnya Yang demikian itu mengandungi keterangan-keterangan (yang
menimbulkan kesedaran) bagi orang-orang Yang berfikir.
Ayat ini menjelaskan bahwa peran
seorang istri dalam rumah tangga adalah sebagai sumber sakinah/kedamaian
keluarga. Dalam jalinan perkawinan Allah juga mencurahkan cinta dan kasih
sayang antara suami istir. Namun apakah semua itu sudah dapat kita wujudkan
dalam rumah tangga kita masing-masing? Sudahkan kita mampu menjaddi sumber
sakinah? Sudahkah kita mampu mencurahkan ccinta dan kasih sayang tanpa pamrih dalam keluarga?
Untuk menjawab pertanyaan ini, perlu adalanya indikator atau
standar. Bagaimana sesungguhnya yang dinamakan sebagai seorang istri shalehah
dan ibu teladan bagi anak-anak. Sehingga kita bisa menilai, sejauh mana diri
kita sudah memenuhi standar tersebut, dan berupaya meningkatkan amal kita agar
mampu menjadi istri dan ibu yang menjadi sumber kedamaian dan cinta kasihd alam
keluarga.
1. ISTRI YANG DIRIDHAI SUAMINYA
·
Al-Quran:
Dalam
surat at-Tahrim ayat 10 Allah jelaskan contoh istri-istri durhaka adalah istri
Nabi Nuh dan Nabi Luth, yang membangkang dan mengkhianati kepercayaan suami.
Sedangkan istri fir’aun (at-Tahrim 11) adalah wanita terbaik yang Allah
bangunkan untuknya istana di syurga, karena ia tidak tunduk pada suami dalam
kemaksiatan dan kedurhakaan pada Allah.
·
Hadis-hadis Rasulullah Shalallahu alaihi wa sallam:
1. Wanita akan
masuk syurga dari pintu manapun yang ia inginkan jika melakukan: shalat 5
waktu, puasa ramadhan, menjaga kehormatan diri dan taat pada suami
2. Istri wajib
memenuhi pangggilan suami ke tempat tidur, jika menolak dengan sombong dan
kasar sehingga suami marah, maka akan dilaknat malaikat sampai pagi.
3. Wanita shalehah
itu penyayang dan selalu berusaha mencari ridha suami baik ketika dizalimi
maupun dia zalim
4. Tidak boleh
puasa sunah tanpa izin jika suami ada di rumah, dan tidak keluar rumah tanpa
izin.
5. Hak suami
terhadap istiri: patuh dan taat dan tidak boleh menerima tamu yang tidak
disukai suami
2.
IBU YANG MENDIDIK PUTRA-PUTRINYA
Al-Qur’an:
·
QS. At-Tahrim 9: Jagalah dirimu dan keluargamu dari
api neraka neraka
·
QS. An-Nisa 9: takutlah kamu jika meninggalkan
generasi yang lemah
·
QS. Luqman 13-19: Pengajaran Lukman al-Hakim pada
anaknya:
·
Akidah: Jangan mempersekutukan Allah
·
Ibadah: Dirikan shalat, melakukan Amar Ma’ruf Nahi
Munkar
·
Akhlak: Sabar terhadap musibah, jangan berjalan dengan
angkuh, jangan meninggikan suara bila berbicara.
Hadis-Hadis
Rasulullah shalallahu alaihi wa sallam:
·
Mendidik dengan cinta:
· Rasulullah tidak
pernah memahari anak kecil, bahkan tidak pernah mengatakan kenapa kamu lakukan
ini? Atau kenapa kamu tidak lakukan itu?
· Rasulullah
selalu mencium anak2 dan cucunya
· Rasulullah
selalu memulai salam pada anak2
· Rasulullah
mengajari mereka dengan lembut, tidak langsung memarah jika salah tapi
menasehati bagaimana seharusnya bersikap
· Tidak sempurna
iman jika tidak menghormati yang lebih besar dan tidak menyayangi yang lebih
kecil
·
Pembiasaan ibadah dimulai sejak dini: biasakan shalat
sejak umur 7 tahun dan pukul jika masih tidak mau shalat di umur 10 tahun dan
pisahkan tempat tidur anak laki-laki dan perempuan.
·
Contohkan akhlak yang baik; 5 S, libatkan dalam
pertemuan orang dewasa dan ajarkan adab-adab serta etika.
·
Jangan lupakan fisik: beri asupan gizi cukup, latih
ketangkasan fisik: berkuda, memanah, berenang.
·
Bimbing agar anak mencintai ilmu: menuntut ilmu wajib,
menempuh jalan menuntut ilmu akan Allah mudahkan jalan ke syurga.
Dengan memahami standar dan tuntunan Al-Quran dan sunnah
terhadap para wanita sebagai istri dan ibu ini, semoga kita akan mampu
mewujudkan keluarga yang damai dan penuh cinta, rumah tangga ibarat syurga di
dunia. Semoga kita mampu menjadi istri yang bisa membawa kedamaian bagi semua
anggota keluarga, dan selalu berupaya memberikan cinta lillahi ta’ala
tanpa mengharap balasan manusia.
Wallahu a’lam bisshawab...