Al-Fatihah
Dinamakan Ummul Kitab
حَدَّثَنَا مُسَدَّدٌ حَدَّثَنَا يَحْيَى عَنْ شُعْبَةَ
قَالَ حَدَّثَنِي خُبَيْبُ بْنُ عَبْدِ الرَّحْمَنِ عَنْ حَفْصِ بْنِ عَاصِمٍ عَنْ
أَبِي سَعِيدِ بْنِ الْمُعَلَّى قَالَ كُنْتُ
أُصَلِّي فِي الْمَسْجِدِ فَدَعَانِي رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ
وَسَلَّمَ فَلَمْ أُجِبْهُ فَقُلْتُ يَا رَسُولَ اللَّهِ إِنِّي كُنْتُ أُصَلِّي
فَقَالَ أَلَمْ يَقُلْ اللَّه} اسْتَجِيبُوا لِلَّهِ وَلِلرَّسُولِ إِذَا
دَعَاكُمْ لِمَا يُحْيِيكُمْ {
ثُمَّ
قَالَ لِي لَأُعَلِّمَنَّكَ سُورَةً هِيَ أَعْظَمُ السُّوَرِ فِي الْقُرْآنِ
قَبْلَ أَنْ تَخْرُجَ مِنْ الْمَسْجِدِ ثُمَّ أَخَذَ بِيَدِي فَلَمَّا أَرَادَ
أَنْ يَخْرُجَ قُلْتُ لَهُ أَلَمْ تَقُلْ لَأُعَلِّمَنَّكَ سُورَةً هِيَ أَعْظَمُ
سُورَةٍ فِي الْقُرْآنِ قَالَ الْحَمْدُ لِلَّهِ رَبِّ الْعَالَمِينَ هِيَ السَّبْعُ
الْمَثَانِي وَالْقُرْآنُ الْعَظِيمُ الَّذِي أُوتِيتُهُ
(BUKHARI
– 4114) : Telah menceritakan kepada kami Musaddad Telah menceritakan kepada
kami Yahya dari Syu’bah dia berkata; Telah menceritakan kepadaku Khubaib bin
‘Abdur Rahman dari Hafsh bin ‘Ashim dari Abu Sa’id bin Al Mu’alla dia berkata;
Suatu saat saya sedang melaksanakan shalat di masjid, tiba-tiba
Rasulullah ﷺ memanggilku namun saya tidak
menjawab panggilannya hingga shalatku selesai. Setelah itu, saya menemui beliau
dan berkata; “Wahai Rasulullah ﷺ , sesungguhnya pada waktu itu saya
sedang shalat.” Beliau bersabda: “Bukankah Allah telah berfirman; ‘Hai
orang-orang yang beriman, penuhilah seruan Allah dan seruan Rasul apabila Rasul
menyeru kamu.'” Beliau ﷺ bersabda lagi: “Sungguh, saya akan mengajarimu tentang
surat yang paling agung yang terdapat di dalam Al Qur`an sebelum kamu keluar
dari Masjid.” Kemudian beliau memegang tanganku, dan saat beliau hendak keluar
Masjid, saya pun berkata; “Bukankah engkau berjanji; ‘Saya akan mengajarimu surat
yang paling agung yang terdapat di dalam Al Qur`an.’ Beliau menjawab; (Yaitu
surat) AL HAMDU LILLAHI RABBIL ‘AALAMIIN (Segala puji bagi Allah, Rabb semesta
Alam), ia adalah As Sab’u Al Matsani, dan Al Qur`an Al Azhim yang telah
diwahyukan kepadaku.
Firman Allah, …bukan (jalan)
mereka yang dimurkai dan bukan (pula jalan) mereka yang sesat…
حَدَّثَنَا عَبْدُ اللَّهِ بْنُ يُوسُفَ أَخْبَرَنَا
مَالِكٌ عَنْ سُمَيٍّ عَنْ أَبِي صَالِحٍ عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ رَضِيَ اللَّهُ
عَنْهُ أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ
عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ إِذَا قَالَ الْإِمَامُ
{ غَيْرِ
الْمَغْضُوبِ عَلَيْهِمْ وَلَا الضَّالِّينَ }فَقُولُوا آمِينَ فَمَنْ وَافَقَ قَوْلُهُ
قَوْلَ الْمَلَائِكَةِ غُفِرَ لَهُ مَا تَقَدَّمَ مِنْ ذَنْبِهِ
(BUKHARI
– 4115) : Telah menceritakan kepada kami ‘Abdullah bin Yusuf Telah mengabarkan
kepada kami Malik dari Sumayya dari Abu Shalih dari Abu Hurairah radliallahu
‘anhu bahwa Rasulullah ﷺ bersabda: “Bila imam
mengucapkan, ‘Ghairil maghdluubi ‘alaihim walaadl-dlalliin (Bukan orang-orang
yang dimurkai dan bukan orang-orang yang sesat) ‘ maka ucapkanlah, ‘Aamiin’,
Barangsiapa ucapan aamiin-nya bersamaan dengan aamiin para malaikat, maka akan
diampuni dosanya yang telah lalu.”
Surat al Baqarah ayat 31
حَدَّثَنَا
مُسْلِمُ بْنُ إِبْرَاهِيمَ حَدَّثَنَا هِشَامٌ حَدَّثَنَا قَتَادَةُ عَنْ أَنَسٍ
رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ عَنْ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ ح و
قَالَ لِي خَلِيفَةُ حَدَّثَنَا يَزِيدُ بْنُ زُرَيْعٍ حَدَّثَنَا سَعِيدٌ عَنْ
قَتَادَةَ عَنْ أَنَسٍ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ عَنْ النَّبِيِّ صَلَّى
اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ يَجْتَمِعُ الْمُؤْمِنُونَ يَوْمَ الْقِيَامَةِ
فَيَقُولُونَ لَوْ اسْتَشْفَعْنَا إِلَى رَبِّنَا فَيَأْتُونَ آدَمَ فَيَقُولُونَ
أَنْتَ أَبُو النَّاسِ خَلَقَكَ اللَّهُ بِيَدِهِ وَأَسْجَدَ لَكَ مَلَائِكَتَهُ
وَعَلَّمَكَ أَسْمَاءَ كُلِّ شَيْءٍ فَاشْفَعْ لَنَا عِنْدَ رَبِّكَ حَتَّى
يُرِيحَنَا مِنْ مَكَانِنَا هَذَا فَيَقُولُ لَسْتُ هُنَاكُمْ وَيَذْكُرُ ذَنْبَهُ
فَيَسْتَحِي ائْتُوا نُوحًا فَإِنَّهُ أَوَّلُ رَسُولٍ بَعَثَهُ اللَّهُ إِلَى
أَهْلِ الْأَرْضِ فَيَأْتُونَهُ فَيَقُولُ لَسْتُ هُنَاكُمْ وَيَذْكُرُ سُؤَالَهُ
رَبَّهُ مَا لَيْسَ لَهُ بِهِ عِلْمٌ فَيَسْتَحِي فَيَقُولُ ائْتُوا خَلِيلَ
الرَّحْمَنِ فَيَأْتُونَهُ فَيَقُولُ لَسْتُ هُنَاكُمْ ائْتُوا مُوسَى عَبْدًا
كَلَّمَهُ اللَّهُ وَأَعْطَاهُ التَّوْرَاةَ فَيَأْتُونَهُ فَيَقُولُ لَسْتُ
هُنَاكُمْ وَيَذْكُرُ قَتْلَ النَّفْسِ بِغَيْرِ نَفْسٍ فَيَسْتَحِي مِنْ رَبِّهِ
فَيَقُولُ ائْتُوا عِيسَى عَبْدَ اللَّهِ وَرَسُولَهُ وَكَلِمَةَ اللَّهِ
وَرُوحَهُ فَيَقُولُ لَسْتُ هُنَاكُمْ ائْتُوا مُحَمَّدًا صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ
وَسَلَّمَ عَبْدًا غَفَرَ اللَّهُ لَهُ مَا تَقَدَّمَ مِنْ ذَنْبِهِ وَمَا
تَأَخَّرَ فَيَأْتُونِي فَأَنْطَلِقُ حَتَّى أَسْتَأْذِنَ عَلَى رَبِّي فَيُؤْذَنَ
لِي فَإِذَا رَأَيْتُ رَبِّي وَقَعْتُ سَاجِدًا فَيَدَعُنِي مَا شَاءَ اللَّهُ
ثُمَّ يُقَالُ ارْفَعْ رَأْسَكَ وَسَلْ تُعْطَهْ وَقُلْ يُسْمَعْ وَاشْفَعْ
تُشَفَّعْ فَأَرْفَعُ رَأْسِي فَأَحْمَدُهُ بِتَحْمِيدٍ يُعَلِّمُنِيهِ ثُمَّ
أَشْفَعُ فَيَحُدُّ لِي حَدًّا فَأُدْخِلُهُمْ الْجَنَّةَ ثُمَّ أَعُودُ إِلَيْهِ
فَإِذَا رَأَيْتُ رَبِّي مِثْلَهُ ثُمَّ أَشْفَعُ فَيَحُدُّ لِي حَدًّا
فَأُدْخِلُهُمْ الْجَنَّةَ ثُمَّ أَعُودُ الرَّابِعَةَ فَأَقُولُ مَا بَقِيَ فِي
النَّارِ إِلَّا مَنْ حَبَسَهُ الْقُرْآنُ وَوَجَبَ عَلَيْهِ الْخُلُودُ قَالَ أَبُو عَبْد اللَّهِ إِلَّا مَنْ حَبَسَهُ الْقُرْآنُ يَعْنِي
قَوْلَ اللَّهِ تَعَالَى
{ خَالِدِينَ فِيهَا }
(BUKHARI
– 4116) : Telah menceritakan kepada kami Muslim bin Ibrahim Telah menceritakan
kepada kami Hisyam Telah menceritakan kepada kami Qatadah dari Anas radliallahu
‘anhu dari Nabi Demikian juga diriwayatkan
dari jalur lainnya, dan Khalifah berkata kepadaku Telah menceritakan kepada
kami Yazid bin Zura’i Telah menceritakan kepada kami Sa’id dari Qatadah dari
Anas radliallahu ‘anhu dari Nabi ﷺ beliau bersabda: “Pada hari kiamat
orang-orang yang beriman berkumpul lalu mereka berkata; ‘Sebaiknya kita meminta
syafa’at kepada Rabb kita sehingga kita dapat pindah
dari tempat kita sekarang juga.’ Lalu mereka mendatangi Adam ‘Alaihis Salam
seraya mengatakan; ‘Wahai Adam, engkau adalah bapaknya manusia, Allah
menciptakanmu dengan tangan-Nya sendiri dan menjadikan malaikat-malaikat-Nya
sujud kepadamu, serta diajarkan pula kepadamu nama-nama segala sesuatu, maka
mintakanlah syafa’at kepada Rabb kami agar Dia memindahkan kami
dari tempat kami ini! ‘ Maka Adam berkata; ‘Bukan aku yang kalian maksud, ‘
kemudian Adam menyebutkan dosa yang pernah ia lakukan, hingga dosa tersebut
membuatnya malu kepada Allah, lalu Adam berkata; ‘Datanglah kalian kepada Nuh
‘Alaihis Salam karena ia adalah rasul pertama kali yang Allah utus ke muka
bumi, ‘ kemudian mereka pun mendatangi Nuh ‘Alaihis Salam, lalu Nuh berkata;
‘Bukan aku yang kalian maksud, ‘ lalu ia menyebutkan kesalahan dan
permintaannya kepada Rabbnya dengan tanpa ilmu, hingga membuatnya malu kepada
Rabbnya; ‘akan tetapi datangilah Ibrahim ‘Alaihis Salam kekasih Ar Rahman , ‘ maka mereka pun mendatanginya,
lalu Ibrahim mengatakan; ‘Bukan aku yang kalian maksud, tapi datanglah kalian
kepada Musa ‘Alaihis Salam, seorang hamba yang Allah ajak bicara secara
langsung dan diberikan Taurat.’ Maka mereka pun mendatangi Musa, dan Musa juga
berkata; ‘Bukan aku yang kalian maksud, ‘ seraya menyebutkan seseorang yang dia
bunuh tanpa alasan yang benar, hingga hal itu membuatnya malu kepada Rabbnya;
‘akan tetapi datanglah kalian kepada Isa ‘Alaihis Salam, hamba Allah dan
Rasul-Nya, kalimat serta ruh-Nya.’ Maka mereka pun mendatangi Isa, kemudian Isa
mengatakan; ‘Bukan aku yang kalian maksud, akan tetapi datanglah kalian kepada
Muhammad, seorang hamba yang dosanya telah diampuni Allah, baik yang lalu atau
yang akan datang.’ Maka mereka pun mendatangiku, maka aku pun pergi sehingga
aku meminta izin kepada Rabbku , lalu aku pun diizinkan. Maka
ketika aku melihat Rabbku, aku langsung jatuh sujud kepada Rabbku , kemudian Dia membiarkanku
bersujud sekehendak-Nya. Setelah itu dikatakan; ‘Bangunlah ya Muhammad!
memintalah maka engkau akan diberikan! berkatalah maka engkau akan didengarkan!
dan mintalah syafa’at maka engkau akan diberi (hak memberi syafa’at).” Maka aku
mengangkat kepalaku dan memuji-Nya dengan pujian yang Dia ajarkan kepadaku,
kemudian aku memberikan syafa’at dan Dia memberikan aku batasan, lalu aku
memasukkan orang-orang ke dalam surga. Kemudian aku kembali kepada Rabbku untuk yang kedua kalinya,
dan ketika aku melihat Rabbku aku langsung jatuh sujud kepada Rabbku, kemudian
Dia membiarkanku bersujud sekehendak-Nya. Kemudian dikatakan; ‘Bangunlah ya
Muhammad! berkatalah maka engkau akan didengarkan! memintalah maka engkau akan
diberikan! dan mintalah syafa’at maka engkau akan diberi (hak memberi
syafa’at).” Maka aku mengangkat kepalaku dan memuji-Nya dengan pujian yang Dia
ajarkan kepadaku, kemudian aku memberikan syafa’at dan Dia memberikan aku
batasan, lalu aku memasukkan orang-orang ke dalam surga.” Kemudian aku kembali
kepada Rabbku untuk yang ketiga kalinya,
dan ketika aku melihat Rabbku aku langsung tersungkur bersujud kepada Rabbku,
kemudian Dia membiarkanku bersujud sekehendak-Nya. Kemudian dikatakan;
‘Bangunlah ya Muhammad! berkatalah maka engkau akan didengarkan! memintalah
maka engkau akan diberikan! dan mintalah syafa’at maka engkau akan diberi (hak
memberi syafa’at).’ Maka aku mengangkat kepalaku dan memuji-Nya dengan pujian
yang Dia ajarkan kepadaku, kemudian aku memberikan syafa’at dan Dia memberikan
aku batasan, lalu aku memasukkan orang-orang ke dalam surga.” Kemudian aku
kembali kepada Rabbku untuk yang keempat kalinya,
lalu aku berkata: ‘Wahai Rabb, tidak ada yang tersisa kecuali orang yang
terhalang oleh Al Qur`an dan wajib kekal di neraka.’
Surat al Baqarah ayat 22
حَدَّثَنِي عُثْمَانُ بْنُ أَبِي شَيْبَةَ حَدَّثَنَا
جَرِيرٌ عَنْ مَنْصُورٍ عَنْ أَبِي وَائِلٍ عَنْ عَمْرِو بْنِ شُرَحْبِيلَ عَنْ
عَبْدِ اللَّهِ قَالَ سَأَلْتُ النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ
عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَيُّ الذَّنْبِ أَعْظَمُ عِنْدَ اللَّهِ قَالَ أَنْ تَجْعَلَ
لِلَّهِ نِدًّا وَهُوَ خَلَقَكَ قُلْتُ إِنَّ ذَلِكَ لَعَظِيمٌ قُلْتُ ثُمَّ أَيُّ
قَالَ وَأَنْ تَقْتُلَ وَلَدَكَ تَخَافُ أَنْ يَطْعَمَ مَعَكَ قُلْتُ ثُمَّ أَيُّ
قَالَ أَنْ تُزَانِيَ حَلِيلَةَ جَارِكَ
(BUKHARI
– 4117) : Telah menceritakan kepadaku ‘Utsman bin Abu Syaibah Telah
menceritakan kepada kami Jarir dari Manshur dari Abu Wail dari ‘Amru bin
Syurahbil dari ‘Abdullah dia berkata; Aku bertanya kepada Nabi ﷺ; ‘Dosa apakah yang paling besar
di sisi Allah? Beliau ﷺ menjawab; ‘Bila kamu menyekutukan Allah, padahal dialah
yang menciptakanmu. Aku berkata; tentu itu sungguh besar.’ Aku bertanya lagi;
‘Kemudian apa? Beliau ﷺ menjawab; ‘Apabila kami membunuh anakmu karena takut
membuat kelaparan.’ Aku bertanya lagi; ‘kemudian apa? ‘ beliau menjawab;
‘Berzina dengan istri tetanggamu.’
Surat al Baqarah ayat 57-58
حَدَّثَنَا أَبُو نُعَيْمٍ حَدَّثَنَا سُفْيَانُ عَنْ
عَبْدِ الْمَلِكِ عَنْ عَمْرِو بْنِ حُرَيْثٍ عَنْ سَعِيدِ بْنِ زَيْدٍ رَضِيَ
اللَّهُ عَنْهُ قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ
عَلَيْهِ وَسَلَّمَ الْكَمْأَةُ مِنْ الْمَنِّ وَمَاؤُهَا شِفَاءٌ لِلْعَيْنِ
(BUKHARI
– 4118) : Telah menceritakan kepada kami Abu Nu’aim Telah menceritakan kepada
kami Sufyan dari ‘Abdul Malik dari ‘Amru bin Huraits dari Sa’id bin Zaid
radliallahu ‘anhu dia berkata; Rasulullah ﷺ bersabda: “Al Kam-at
(cendawan) adalah sejenis manna (sejenis makanan yang diturunkan Allah Ta’ala
kepada Bani Israil), airnya mengandung obat bagi penyakit mata.”
حَدَّثَنِي مُحَمَّدٌ حَدَّثَنَا عَبْدُ الرَّحْمَنِ
بْنُ مَهْدِيٍّ عَنْ ابْنِ الْمُبَارَكِ عَنْ مَعْمَرٍ عَنْ هَمَّامِ بْنِ
مُنَبِّهٍ عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ عَنْ
النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ قِيلَ لِبَنِي إِسْرَائِيلَ
{ ادْخُلُوا
الْبَابَ سُجَّدًا وَقُولُوا حِطَّةٌ }فَدَخَلُوا يَزْحَفُونَ عَلَى أَسْتَاهِهِمْ
فَبَدَّلُوا وَقَالُوا حِطَّةٌ حَبَّةٌ فِي شَعَرَةٍ
(BUKHARI
– 4119) : Telah menceritakan kepadaku Muhammad Telah menceritakan kepada kami
‘Abdur Rahman bin Mahdi dari Ibnu Al Mubarak dari Ma’mar dari Hammam bin
Munabbih dari Abu Hurairah radliallahu ‘anhu dari Nabi ﷺ beliau bersabda: “Dikatakan
kepada Bani Israil: ‘Masuklah kalian pintu itu dengan keadaan sujud dan
Katakanlah: ‘Hitthah’ (ampunilah dosa-dosa) niscaya Dia mengampuni
kesalahan-kesalahan kalian. Lalu mereka memasuki pintu itu dan mengganti apa
yang telah diperintahkan kepada mereka seraya merangkak di atas pantat-pantat
mereka dan mereka berkata: ‘Hiththah adalah Habbah (biji) dalam tepung.”
Surat al Baqarah ayat 97
حَدَّثَنَا عَبْدُ اللَّهِ بْنُ مُنِيرٍ سَمِعَ
عَبْدَ اللَّهِ بْنَ بَكْرٍ حَدَّثَنَا حُمَيْدٌ عَنْ أَنَسٍ قَالَ
سَمِعَ
عَبْدُ اللَّهِ بْنُ سَلَامٍ بِقُدُومِ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ
وَسَلَّمَ وَهْوَ فِي أَرْضٍ يَخْتَرِفُ فَأَتَى النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ
عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَقَالَ إِنِّي سَائِلُكَ عَنْ ثَلَاثٍ لَا يَعْلَمُهُنَّ
إِلَّا نَبِيٌّ فَمَا أَوَّلُ أَشْرَاطِ السَّاعَةِ وَمَا أَوَّلُ طَعَامِ أَهْلِ
الْجَنَّةِ وَمَا يَنْزِعُ الْوَلَدُ إِلَى أَبِيهِ أَوْ إِلَى أُمِّهِ قَالَ
أَخْبَرَنِي بِهِنَّ جِبْرِيلُ آنِفًا قَالَ جِبْرِيلُ قَالَ نَعَمْ قَالَ ذَاكَ
عَدُوُّ الْيَهُودِ مِنْ الْمَلَائِكَةِ فَقَرَأَ هَذِهِ الْآيَةَ
{ مَنْ
كَانَ عَدُوًّا لِجِبْرِيلَ فَإِنَّهُ نَزَّلَهُ عَلَى قَلْبِكَ بِإِذْنِ اللَّهِ }أَمَّا
أَوَّلُ أَشْرَاطِ السَّاعَةِ فَنَارٌ تَحْشُرُ النَّاسَ مِنْ الْمَشْرِقِ إِلَى
الْمَغْرِبِ وَأَمَّا أَوَّلُ طَعَامٍ يَأْكُلُهُ أَهْلُ الْجَنَّةِ فَزِيَادَةُ
كَبِدِ حُوتٍ وَإِذَا سَبَقَ مَاءُ الرَّجُلِ مَاءَ الْمَرْأَةِ نَزَعَ الْوَلَدَ
وَإِذَا سَبَقَ مَاءُ الْمَرْأَةِ نَزَعَتْ قَالَ أَشْهَدُ أَنْ لَا إِلَهَ إِلَّا
اللَّهُ وَأَشْهَدُ أَنَّكَ رَسُولُ اللَّهِ يَا رَسُولَ اللَّهِ إِنَّ الْيَهُودَ
قَوْمٌ بُهُتٌ وَإِنَّهُمْ إِنْ يَعْلَمُوا بِإِسْلَامِي قَبْلَ أَنْ تَسْأَلَهُمْ
يَبْهَتُونِي فَجَاءَتْ الْيَهُودُ فَقَالَ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ
وَسَلَّمَ أَيُّ رَجُلٍ عَبْدُ اللَّهِ فِيكُمْ قَالُوا خَيْرُنَا وَابْنُ
خَيْرِنَا وَسَيِّدُنَا وَابْنُ سَيِّدِنَا قَالَ أَرَأَيْتُمْ إِنْ أَسْلَمَ
عَبْدُ اللَّهِ بْنُ سَلَامٍ فَقَالُوا أَعَاذَهُ اللَّهُ مِنْ ذَلِكَ فَخَرَجَ
عَبْدُ اللَّهِ فَقَالَ أَشْهَدُ أَنْ لَا إِلَهَ إِلَّا اللَّهُ وَأَنَّ
مُحَمَّدًا رَسُولُ اللَّهِ فَقَالُوا شَرُّنَا وَابْنُ شَرِّنَا وَانْتَقَصُوهُ
قَالَ فَهَذَا الَّذِي كُنْتُ أَخَافُ يَا رَسُولَ اللَّهِ
(BUKHARI
– 4120) : Telah menceritakan kepada kami ‘Abdullah bin Munir dia mendengar
‘Abdullah bin Bakr Telah menceritakan kepada kami Humaid dari Anas dia berkata;
‘Abdullah bin Salam mendengar kedatangan Rasulullah ﷺ. Maka ia langsung menemui
Nabi seraya berkata; “Wahai
Rasulullah ﷺ, aku bertanya kepadamu tentang tiga perkara tidak akan ada yang
dapat menjawab kecuali seorang Nabi, Apakah yang terjadi pertama kali dari
tanda-tanda hari kiamat, apa yang pertama kali dimakan oleh penduduk surga, dan
dari mana seseorang dapat menyerupai bapaknya atau ibunya?” Maka
Rasulullah bersabda: “Jibril ‘Alaihis
Salam baru saja memberiku kabar.” Abdullah bertanya; siapakah Jibril? Beliau
menjawab: “Ia adalah malaikat yang sangat dimusuhi yahudi.” Beliau bersabda:
“Tanda hari kiamat yang akan terjadi pertama kali adalah api yang keluar dari
timur yang akan menggiring manusia ke barat, adapun sesuatu yang pertama kali
dimakan penduduk surga adalah hati ikan hiu, adapun darimana seseorang dapat
menyerupai bapak atau ibunya adalah apabila air mani laki-laki dapat mendahului
sel telur wanita maka akan keluar laki-laki, dan apabila sel telur wanita dapat
mendahului air mani laki-laki maka akan keluar wanita.” Kemudian Abdullah bin
Salam berkata; “Aku bersaksi bahwa tidak ada Tuhan yang berhak untuk disembah
kecuali Allah dan aku bersaksi bahwa engkau adalah Rasulullah.” Kemudian dia
berkata lagi; “Wahai Rasulullah ﷺ , sesungguhnya orang yahudi itu adalah kaum yang
pendusta, kalau mereka mengetahui keIslamanku mereka pasti akan menghinaku
dihadapanmu. Maka utuslah seseorang agar memanggil mereka dan tanyakan kepada
mereka tentang aku.” Beliau lalu mengutus seseorang untuk memanggil mereka,
lalu beliau bertanya kepada mereka: “Siapakah Abdullah bin Salam di menurut
kalian?” Mereka menjawab; “Dia adalah orang terbaik kami dan anak dari orang
terbaik dari kami, dia adalah tuan kami dan anak dari tuan kami.” Beliau
bertanya lagi: “Bagaimana menurut kalian, kalau seandainya dia masuk Islam?
Mereka menjawab; “Mudah-mudahan Allah melindunginya dari hal itu (masuk
Islam).” Maka Abdullah bin Salam keluar seraya mengatakan; “Aku bersaksi bahwa
tidak ada tuhan yang berhak untuk disembah kecuali Allah, dan aku bersaksi
bahwa Muhammad adalah utusan Allah.” Lalu mereka berkata; “Dia adalah orang
yang paling jelek di antara kami dan anak dari orang yang paling jelek di
antara kami. -Mereka menjelek-jelekkan Abdullah bin Salam.- Setelah itu
Abdullah bin Salam berkata; “Inilah yang paling aku khawatirkan.”
Surat al Baqarah ayat 106
حَدَّثَنَا عَمْرُو بْنُ عَلِيٍّ حَدَّثَنَا
يَحْيَى حَدَّثَنَا سُفْيَانُ عَنْ حَبِيبٍ عَنْ سَعِيدِ بْنِ جُبَيْرٍ عَنْ ابْنِ
عَبَّاسٍ قَالَ قَالَ عُمَرُ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ أَقْرَؤُنَا
أُبَيٌّ وَأَقْضَانَا عَلِيٌّ وَإِنَّا لَنَدَعُ مِنْ قَوْلِ أُبَيٍّ وَذَاكَ
أَنَّ أُبَيًّا يَقُولُ لَا أَدَعُ شَيْئًا سَمِعْتُهُ مِنْ رَسُولِ اللَّهِ
صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَقَدْ قَالَ اللَّهُ تَعَالَى
{ مَا
نَنْسَخْ مِنْ آيَةٍ أَوْ نُنْسِهَا }
(BUKHARI
– 4121) : Telah menceritakan kepada kami ‘Amru bin ‘Ali Telah menceritakan
kepada kami Yahya Telah menceritakan kepada kami Sufyan dari Habib dari Sa’id
bin Jubair dari Ibnu ‘Abbas dia berkata; ‘Umar radliallahu ‘anhu berkata; “Ubay
adalah orang yang paling pandai dalam membaca Al Qur’an di antara kami, dan Ali
adalah orang yang paling paham dengan hukum di antara kami. Sementara kami
banyak meninggalkan qira`ah Ubay (dalam membaca Al Qur’an). Karena Ubay pernah
berkata, “Aku tidak akan meninggalkan sesuatu yang telah aku dengar dari
Rasulullah ﷺ. Sementara Allah Tabaraka Wa Ta’ala berfirman: ‘(Ayat mana saja yang
kami nasakhkan, atau kami jadikan (manusia) lupa kepadanya, kami datangkan yang
lebih baik daripadanya atau yang sebanding dengannya) ‘ (QS. Al Baqarah: 106).
Surat al Baqarah ayat 116
حَدَّثَنَا أَبُو الْيَمَانِ أَخْبَرَنَا
شُعَيْبٌ عَنْ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ أَبِي حُسَيْنٍ حَدَّثَنَا نَافِعُ بْنُ
جُبَيْرٍ عَنْ ابْنِ عَبَّاسٍ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُمَا عَنْ
النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ قَالَ اللَّهُ كَذَّبَنِي
ابْنُ آدَمَ وَلَمْ يَكُنْ لَهُ ذَلِكَ وَشَتَمَنِي وَلَمْ يَكُنْ لَهُ ذَلِكَ
فَأَمَّا تَكْذِيبُهُ إِيَّايَ فَزَعَمَ أَنِّي لَا أَقْدِرُ أَنْ أُعِيدَهُ كَمَا
كَانَ وَأَمَّا شَتْمُهُ إِيَّايَ فَقَوْلُهُ لِي وَلَدٌ فَسُبْحَانِي أَنْ
أَتَّخِذَ صَاحِبَةً أَوْ وَلَدًا
(BUKHARI
– 4122) : Telah menceritakan kepada kami Abu Al Yaman Telah mengabarkan kepada
kami Syu’aib dari ‘Abdullah bin Abu Husain Telah menceritakan kepada kami Nafi’
bin Jubair dari Ibnu ‘Abbas radliallahu ‘anhuma dari Nabi ﷺ beliau bersabda: Allah
Ta’ala berfirman: Sebagian keturunan Adam telah mengatakan kebohongan tentang
Aku padahal mereka sama sekali tidak berhak melakukan demikian. Dan mereka
mencelaku, padahal mereka tidak punya hak untuk mencelaku. Kebohongan yang
mereka perbuat tentang-Ku adalah mereka menganggap Aku tidak mampu menciptakan
kembali sebagaimana dulu telah ciptakan. Adapun celaannya kepada-Ku, yaitu
mereka mengatakan bahwa Aku mempunyai anak. Maha Suci Aku, sama sekali Aku
tidak mengambil istri dan tidak mempunyai anak.’
Surat al Baqarah ayat 125
حَدَّثَنَا مُسَدَّدٌ عَنْ يَحْيَى بْنِ
سَعِيدٍ عَنْ حُمَيْدٍ عَنْ أَنَسٍ قَالَ قَالَ عُمَرُ
وَافَقْتُ
اللَّهَ فِي ثَلَاثٍ أَوْ وَافَقَنِي رَبِّي فِي ثَلَاثٍ قُلْتُ يَا رَسُولَ
اللَّهِ لَوْ اتَّخَذْتَ مَقَامَ إِبْرَاهِيمَ مُصَلًّى وَقُلْتُ يَا رَسُولَ
اللَّهِ يَدْخُلُ عَلَيْكَ الْبَرُّ وَالْفَاجِرُ فَلَوْ أَمَرْتَ أُمَّهَاتِ
الْمُؤْمِنِينَ بِالْحِجَابِ فَأَنْزَلَ اللَّهُ آيَةَ الْحِجَابِ قَالَ
وَبَلَغَنِي مُعَاتَبَةُ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ بَعْضَ
نِسَائِهِ فَدَخَلْتُ عَلَيْهِنَّ قُلْتُ إِنْ انْتَهَيْتُنَّ أَوْ لَيُبَدِّلَنَّ
اللَّهُ رَسُولَهُ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ خَيْرًا مِنْكُنَّ حَتَّى
أَتَيْتُ إِحْدَى نِسَائِهِ قَالَتْ يَا عُمَرُ أَمَا فِي رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى
اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ مَا يَعِظُ نِسَاءَهُ حَتَّى تَعِظَهُنَّ أَنْتَ
فَأَنْزَلَ اللَّهُ
{ عَسَى
رَبُّهُ إِنْ طَلَّقَكُنَّ أَنْ يُبَدِّلَهُ أَزْوَاجًا خَيْرًا مِنْكُنَّ
مُسْلِمَاتٍ }الْآيَةَ
وَقَالَ
ابْنُ أَبِي مَرْيَمَ أَخْبَرَنَا يَحْيَى بْنُ أَيُّوبَ حَدَّثَنِي حُمَيْدٌ
سَمِعْتُ أَنَسًا عَنْ عُمَرَ
(BUKHARI
– 4123) : Telah menceritakan kepada kami Musaddad dari Yahya bin Sa’id dari
Humaid dari Anas dia berkata; ‘Umar berkata; Aku telah menepati Rabbku dalam
tiga hal, atau Rabbku telah menyetujuiku dalam tiga hal. Aku berkata; “Wahai
Rasulullah seandainya engkau menjadikan Maqam Ibrahim sebagai tempat shalat.”
Aku berkata; “Wahai Rasulullah, sesungguhnya yang menemuimu adalah orang-orang
yang baik dan yang jahat, seandainya engkau perintahkan kepada para Ummul
Mukminin supaya memakai hijab.” maka turunlah ayat hijab. Dan suatu ketika aku
mendengar Rasulullah ﷺ mempersalahkan sebagian
istri-istrinya, maka akupun mengunjungi mereka dan berkata; “Berhentilah kalian
dari berbuat masalah dengan Nabi atau boleh jadi Allah akan memberi ganti
kepadanya dengan isteri yang lebih baik dari pada kalian.” Ketika aku menemui
salah seorang istrinya, ia berkata kepadaku; wahai Umar! Bukankah
Rasulullah lebih berhak menasihati
istri-istrinya daripada kamu? Maka turunlah ayat; “Boleh jadi jika ia ceraikan
kamu, Tuhannya akan memberinya ganti istri-istri yang lebih baik dari pada kamu
-perempuan yang berserah diri.- (QS At Tahrim: 5).” Dan Ibnu Abu Maryam
berkata; Telah mengabarkan kepada kami Yahya bin Ayub Telah menceritakan
kepadaku Humaid Aku mendengar Anas dari Umar.
Surat al Baqarah ayat 127
حَدَّثَنَا إِسْمَاعِيلُ قَالَ حَدَّثَنِي
مَالِكٌ عَنْ ابْنِ شِهَابٍ عَنْ سَالِمِ بْنِ عَبْدِ اللَّهِ أَنَّ عَبْدَ
اللَّهِ بْنَ مُحَمَّدِ بْنِ أَبِي بَكْرٍ أَخْبَرَ عَبْدَ اللَّهِ بْنَ عُمَرَ
عَنْ عَائِشَةَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهَا زَوْجِ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ
وَسَلَّمَ أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ
عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ أَلَمْ تَرَيْ أَنْ قَوْمَكِ بَنَوْا الْكَعْبَةَ
وَاقْتَصَرُوا عَنْ قَوَاعِدِ إِبْرَاهِيمَ فَقُلْتُ يَا رَسُولَ اللَّهِ أَلَا
تَرُدُّهَا عَلَى قَوَاعِدِ إِبْرَاهِيمَ قَالَ لَوْلَا حِدْثَانُ قَوْمِكِ
بِالْكُفْرِ فَقَالَ عَبْدُ اللَّهِ بْنُ عُمَرَ لَئِنْ
كَانَتْ عَائِشَةُ سَمِعَتْ هَذَا مِنْ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ
وَسَلَّمَ مَا أُرَى رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ تَرَكَ
اسْتِلَامَ الرُّكْنَيْنِ اللَّذَيْنِ يَلِيَانِ الْحِجْرَ إِلَّا أَنَّ الْبَيْتَ
لَمْ يُتَمَّمْ عَلَى قَوَاعِدِ إِبْرَاهِيمَ
(BUKHARI
– 4124) : Telah menceritakan kepada kami Isma’il berkata; Telah menceritakan
kepadaku Malik dari Ibnu Syihab dari Salim bin ‘Abdullah bahwa ‘Abdullah bin
Muhammad bin Abu Bakr; Telah mengabarkan kepada kami ‘Abdullah bin ‘Umar dari
‘Aisyah radliallahu ‘anhu isteri Nabi bahwa Rasulullah bersabda: “Bukankah engkau
melihat bahwa kaummu ketika membangun Ka’bah mengurangi pondasi-pondasi Ibrahim
‘Alaihissalam?” Maka saya katakan; wahai Rasulullah ﷺ, tidakkah engkau kembalikan ke
pondasi-pondasi Ibrahim ‘alaihissalam? Beliau ﷺ menjawab: “Kalaulah tidak karena
kaummu dekat dengan masa kekafiran.” Abdullah bin Umar berkata; seandainya
Aisyah telah mendengar hal ini dari Rasulullah tentu saya tidak akan
melihat Rasulullah meninggalkan dari menyentuh
dua rukun yang terletak setelah Hijr, hanya saja Ka’bah belum disempurnakan di
atas pondasi-pondasi Ibrahim ‘alaihissalam ketika itu.
Surat al Baqarah ayat 136
حَدَّثَنَا مُحَمَّدُ بْنُ بَشَّارٍ
حَدَّثَنَا عُثْمَانُ بْنُ عُمَرَ أَخْبَرَنَا عَلِيُّ بْنُ الْمُبَارَكِ عَنْ
يَحْيَى بْنِ أَبِي كَثِيرٍ عَنْ أَبِي سَلَمَةَ عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ رَضِيَ
اللَّهُ عَنْهُ قَالَ كَانَ أَهْلُ الْكِتَابِ يَقْرَءُونَ
التَّوْرَاةَ بِالْعِبْرَانِيَّةِ وَيُفَسِّرُونَهَا بِالْعَرَبِيَّةِ لِأَهْلِ
الْإِسْلَامِ فَقَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ لَا
تُصَدِّقُوا أَهْلَ الْكِتَابِ وَلَا تُكَذِّبُوهُمْ وَقُولُوا{ آمَنَّا
بِاللَّهِ وَمَا أُنْزِلَ إِلَيْنَا }الْآيَةَ
(BUKHARI
– 4125) : Telah menceritakan pada kami Muhammad bin Basysyar Telah menceritakan
kepada kami ‘Utsman bin ‘Umar Telah mengabarkan kepada kami ‘Ali Al Mubarak
dari Yahya bin Abu Katsir dari Abu Salamah dari Abu Hurairah radliallahu ‘anhu
berkata; “Orang-orang ahlu kitab membaca Taurat dengan bahasa Ibrani dan menjelaskannya
kepada orang-orang Islam dengan bahasa arab. Melihat hal itu Rasulullah ﷺ bersabda: Janganlah kalian
mempercayai ahlu kitab dan jangan pula mendustakannya. Tetapi ucapkanlah; “Kami
beriman pada Allah dan pada apa yang telah diturunkan kepada kami. (Al Baqarah;
136).’
bersambung...
https://areksumberjati.wordpress.com/2015/02/12/hadits-bukhari-4114-4165-bab-tafsir-al-quran/